Minggu, 03 Juli 2011

Main Api (Awas Kebakaran)

Hati itu bagian hidup yang paling sulit ditebak. Penyanyi dangdut pun bilang, "sedalam-dalamnya lautan india, lebih dalam perasaan cinta." bisa bayangin gak tuh gimana dalamnya. Wah, emang aku akui paling ribet bicara soal hati dan cinta. (preeeett....). Oke, intinya adalah aku dilema!

Jadi dalam ruang hati (atau masih sampai otak, tapi benar-benar bikin mumet dan was-was) kali ini, ada tiga (atau empat) pria yang buat aku berbunga-bunga. (Bukan maksud pamer atau sok laku atau apalah, tapi mungkin ini faktor aku yang gampang geer kali ya? Bodo'). Empat cowok itu ialah mantanku sebut saja JK, teman organisasi sebut saja AN, teman kakakku sebut saja DM, dan yang terakhir tetangga organisasi sebut saja HH.

Baiklah, cerita dimulai ketika.....


Aku akui benar-benar down kehilangan JK, dan sunguh-sunguh membuat galau luar biasa. Hmmm, ya aku masih sayang dan rasanya ini tidak adil! (Oke sudah mulai sinetron sepertinya). Saat seperti itu, ada teman organisasi yang dekatin aku. Hmm, dia salah satu cowok yang dulu aku kagumi, dan i'm very shock bisa ketemu lagi setelah lama menghilang meski lewat maya. Awalnya sih ngobral-ngobrol biasa aja dan berkutat di organisasi atau selenge'an gombal. Tapi lama-lama aku merasa ada yang lain. Ada suatu perhatian, gombalan, kesamaan, yang buat aku deg-degan. Apa iya aku naksir? Bisa aja sih, dia juga sudah mapan dan berada di provinsi yang sama denganku. Ya, sesuai cita-cita emaklah. Karena orientasiku adalah mencari imam, bukan sekedar pacar. Tapi aku masih takut meyakini perasaan itu. Aku belum menemukan sesuatu darinya. Aku belum jatuh cinta pada AN, walaupun banyak yang bilang cinta bisa tumbuh seiringnya jalan. Tapi aku trauma dengan masa lalu. Aku takut memulainya. Jujur bayangan JK masih ada, sangat jelas.

Setelah itu, teman kakakku pun mendekati. Sebenarnya yang ini sudah lama. Bahkan ketika aku belum sama JK. Kali ini aku yang mulai sms duluan. Kangen aja sih gak gangguin kakak yang satu ini. Dia baik, perhatian, ngayomi, lebih dari kakakku sendiri. Kelebihannya dia sudah dekat banget sama keluargaku, malah emak sudah anggap dia anak. Tapi perasaanku dengannya masih sebatas kakak dan adik, tidak lebih. Walaupun aku sempat berpikir "dia pria yang baik". Sebenarnya sudah sering obrolannya menjurus pada penembakan atau pacaran atau hati. Tapi berhubung aku cuek dan males (atau ragu atau takut dengan masa lalu), aku anggap itu jokes, dan akupun mengalihkan menjadi bahan candaan. Jahat banget ya? Padahal kalau aku lagi kesepian, aku suka sms dia buat bahan pelampiasan. Gak nyangka kan aku kayak gini? Maaf, aku sudah jahat. Aku tahu rasanya sakit, dan aku akan membuatmu sakit. Tapi aku juga gak mau kehilangan. Sungguh perempuan yang serakah!

Kemudian berjalannya waktu, aku nemu lelaki yang unik banget di sebuah acara organisasi. Benar-benar unik banget deh, jauh dari gantang. Tapi aku suka. Walaupun semua pada ketawa kalau tahu cowok itu, aku gak peduli. Setidaknya dia bisa buat aku kesengsem. Aku akui sesuatu yang mirip antara dia dan JK. Lagi-lagi aku masih melihat masa lalu. Itulah kelemahanku. Aku belum bisa melupakannya. HH menjadi berita yang super heboh di kos, karena temanku ternyata satu organisasi sama dia. Bahkan namaku pun ikut-ikutan tenar di tempat dia berorganisasi. Aaaaaaaa, tidak! Hancur reputasiku. Sampai-sampai adek kosu ngebet banget aku jadian sama HH. Streeeeesss!!!

Di saat aku sudah terbiasa dengan keadaan yang sendiri ini. Di saat aku bahagia dengan status dan ritualku. Di saat aku benar-benar ingin menemukan jodoh dan menyerahkannya kepada Tuhan, dia kembali. JK menelpon. Aku kaget, aku senang, aku benci, aku deg-degan, aku bingung. Kami pun bicara sewajarnya. Tertawa, saling bertanya. Seperti tdak ada apa-apa, seperti saat dulu. Dan bagian yang paling membuatku semakin bingung adalah dia belum menikah. Berita yang jelas-jelas beda 180 derajat. Apa aku harus senang? Intinya aku punya kesempatan, begitulah hati kecilku berkata.

Tuhan, bantu aku menemukan imam itu. Siapaun dia, aku ingin saling mencintai dan tidak ada penyesalan dikemudian hari. Maaf jika aku banyak menuntut. Aku lelah memiliki hati yang tidak menentu. Aku takut semakin jahat. Aku ingin memanfaatkan yang lain sebagai pengisi hati sambil menunggu JK. Tapi itu jahat banget! aku ingin menjadikan mereka alternatif jika JK pergi lagi dengan kabar buruk. Atau aku yang akan ditinggal dengan keserakahanku sendiri. Aku butuh petunjuk-Mu. Kuatkanlah iman dan hatiku. Tunjukkan padaku siapa orangnya, siapa yang telah Engkau janjikan berdiri dipelaminan bersamaku, menjabat tangan ayahku, dan bersumpah demi nama-Mu untukku. Aku hanya ingin imam yang terbaik, dari mereka atau bukan sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar