Minggu, 22 April 2012

Segarnya Jalan di Pagi Hari

Pada suatu pagi yang cerah, dimana orang-orang masih bergemul dengan selimutnya yang hangat, Ajeng seorang gadis manis nan sederhana terbangun tanpa ciuman (yaiyalah, emang putri salju??? hell..ooooo....). Pagi itu sangat dingin menusuk hingga ke perut yang paling dasar dan lari ke bawah. Hal ini menyebabkab Ajeng mules tak tertahankan dan sedikit mengeluarkan tai yang pada akhirnya tergempet di antara pantat (NB: jangan baca sambil makan!). Seketika itu pun dia lekas bergegas mengenakan rok merah corak batik bali, jaket, dan jilbab pergi ke masjid kampus UNY. Masjid??? For what??

Intermezo: air sudah 3 hari mati dan bak mandi tak memiliki persediaan air untuk menyiram boker. Oya lupa, Ajeng pergi membawa tas, dompet, buku kecil, pulpen, dan HP, karena hari itu dia harus wawancara dengan banci. Tugas kuliah!


Sesampainya di masjid, Ajeng berlari menuju tempat wudhu dan masuk wc. Segera saja rok diangkat dan sempak diturunkan. And you know whaaaat???? Tai yang terjepet tadi membekas di sempak! Sumpah panik bukan main. Gak mungkinkan sempak bekas tai itu dipake lagi?? Untung saja di dalam wc tersedia kresek sa'ompyok. After cebok, Ajeng melipat sempak tainya dan disimpan dalam kresek.
"Sreeeeett... ikatan sempurna. Aman!"


 Okeh, ini adalah pertama kalinya setelah lahir Ajeng keluar tanpa sempak. Rasanya itu, semriwiiiiiiiiing...... belum lagi rok yang melambai-lambai. Dengan perasaan tanpa dosa, dia berjalan ke sanmor. Terbesit gelisah kalau-kalau rok tersebut tembus pandang. Gila aja, jualan pantat gue di sanmor! Langsung aja deh tanpa pikir panjang dan pendek Ajeng mencari stand sempak dan membeli 3 dengan warna yang berbeda (teteeep milih donk yaaaa....). Habis itu Ajeng ke masjid kampus UGM dan mengenakan sempak baru!!! (Horeeeeeeeeeeeeeee pake sempak baru!!!!!)


Cerita ini pun ditutup dengan bahagia. Ajeng berjalan riang dan merasa lebih "anget". Terimakasih....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar